| |
Bulutangkis.com - (Bulutangkis.com) - Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2009 kini tengah digelar di Hyderabad, India. Pemain bulutangkis dari seluruh dunia, baik top maupun tidak, semua berkumpul di ajang bergengsi dua tahunan ini. Setiap negara hanya diperbolehkan mengirim maksimal tiga pemain terbaik mereka untuk setiap nomor. Amat menarik kiranya menyaksikan pertarungan pada babak awal. Babak dimana seluruh pemain masih komplit. Babak dimana kejutan dari pemain non unggulan bisa saja muncul sewaktu-waktu. Meski sulit mendobrak dominasi Asia, tentunya pemain Eropa tak ingin sekedar numpang lewat dalam turnamen bergengsi ini ; kalah di babak awal dan..... bye-bye. Alistair Casey (SCO), Stilian Makarski (BUL), Kestutis Navickas (Yunani), Linda Zechiri (BUL), Ella Diehl, Dicky Palyama (NED), Dieter Domke, merupakan contoh dari pemain non unggulan --namanya mungkin jarang terdengar-- yang berjuang sekuat tenaga agar dapat melaju ke babak selanjutnya. Apes, bila ternyata di babak awal mereka sudah langsung bertemu dengan pemain papan atas. Dieter Domke misalnya. Langkah pemain Jerman peringkat seratusan dunia ini langsung terhenti di babak pertama oleh pemain top Malaysia yang juga unggulan pertama, Lee Choong Wei. Bertemu pemain top memang tak selamanya berakhir dengan kekalahan. Sejauh ini, baru Dicky Palyama (Ned) yang berhasil membuat kejutan dengan menghempaskan unggulan asal China yang banyak digilai remaja, Bao Chun Lai. ''Kunci kemenangan saya adalah konsentrasi pada pertandingan yang sedang berlangsung,'' demikian rahasia pemain 31 tahun yang bulan depan akan melangsungkan pernikahan ini. Ada juga pemain non unggulan yang beruntung dalam drawing. Mereka tidak harus langsung berjumpa pemain top di laga awal. Pemain putri Belgia, Lianne Tan, termasuk salah satu yang beruntung. Bertemu dengan sesama non unggulan, Elena Prus asal Ukraina, Tan berhasil mempercundangi lawannya itu dengan skor 21-18, 22-20. Skor yang ketat memang, tapi paling tidak peluang untuk menang masih lebih besar dibandingkan bila langsung bertemu Xie Xingfang. Dengan kemenangan ini, Lianne Tan berhasil mempertahankan nafas untuk melaju ke babak selanjutnya. Untuk saya, rasanya sedih juga bila melihat betapa pemain Eropa kebanyakan dari tahun ke tahun hanya menumpang lewat saja dalam sebuah kejuaraan Bulutangkis. Lagi-lagi kalah di babak pertama. Salut, meski demikian mereka tetap mencintai olahraga ini dan tidak patah semangat untuk ikut kejuaraan berikutnya. Mereka pun tetap berlatih sungguh-sungguh. Alistair Casey misalnya. Namanya memang jarang terdengar di jagat bulutangkis (bagi orang awam), namun cintanya pada bulutangkis tak diragukan. Pemain Skotlandia ini memilih untuk tidak melanjutkan kuliah demi membiayai tur turnamen bulutangkis yang diikutinya. Alistair membuka cafe untuk menunjang perekonomiannya. Ia juga giat melatih di sejumlah klub bulutangkis di Eropa. |
Diposting oleh eki ithu rifki di 02.33
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
baguzzzzz
jolali
aq comenddd en follow eo
Posting Komentar